Rescue Disdamkar Kabupaten Bandung Berhasil Gagalkan Percobaan Bunuh Diri

Minggu (19/05/2024) pukul 15.10 WIB, Command Center Disdamkar Kabupaten Bandung menerima laporan permintaan evakuasi seorang pria berinisial AY (42 tahun) yang hendak melakukan percobaan bunuh diri. Tim langsung meluncur ke lokasi yang berada di Desa Pangauban, Kecamatan Katapang. Koordinasi dilakukan dengan jajaran samping untuk pengamanan di lokasi.


Tindakan yang dilakukan oleh petugas rescue adalah dengan cara persuasif, membujuk korban untuk mengurungkan niatnya. Negosiasi berlangsung alot.

Agung, personil Command Center yang turut hadir di lokasi memberikan keterangan via pesan singkat. "Kami ajak ngobrol tadi di atas genting. Diikutin dia kemana itu tadi di atas. Sambil ngobrol sama Danru (Komandan Regu). Yang lain juga ngepung jaga di atas dan di bawah."

Komandan Regu 1 Rescue Mako Soreang, Agung Budiyono, menuturkan bahwa rokok menjadi cara persuasif yang dia gunakan untuk membujuk korban mengurungkan aksinya.

"Lihat dulu juga kondisi korban, sih, tadi sambil ngobrol di atas. Dari pengalaman aja biasanya kondisi begini pakai rokok ampuh. Sambil saya pegang rokok, tawar-tawarin ke korban."

"Pas berhasil kepegang (korbannya), saya bilangin 'kalem kalem ieu (rokok), moal dikukumaha kalem'. Lalu kami turun pakai tangga dibantu personil yang lain dan tetangga."

Pukul 17.27 WIB korban akhirnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Evakuasi korban percobaan bunuh diri memang memerlukan trik dan pendekatan khusus. Informasi yang jelas dari pihak terdekat korban (keluarga, sahabat, pasangan) dapat membantu para petugas dalam menentukan cara-cara evakuasi yang paling efektif.

"Yang pasti sirine unit kita matikan. Biasanya korban panik saat mendengar suara sirine petugas. Malah jadi mendorong untuk segera eksekusi diri," ucap Bima, petugas Command Center saat diminta keterangan lanjutan di tempat terpisah.

Tak jarang petugas rescue harus menanggalkan pakaian pelindungnya atau APD (Alat Pelindung Diri) untuk bisa melakukan pendekatam lebih persuasif membujuk korban mengurungkan niatnya.

"Iya, gak pakai APD. Biar korban lebih terbuka, gak ngelihat saya sebagai petugas, tapi sebagai teman. Anggota lain tapi bersiap dengan peralatan lengkap untuk mengamankan baik saya maupun korban. Kita bagi tugas," tutup Agung Budiyono dalam keterangannya selepas berhasil melakukan evakuasi bersama timnya.